Izin Mobil Listrik Tak Keluar, Disinyalir Ada Campur Tangan Asing
| Dahlan Iskan bersama Ricky Elson, Pelopor Mobil Listrik |
Salah satu usaha mewujudkan mobil listrik ini sudah dilakukan oleh Dahlan Iskan. Menteri BUMN ini bahkan rela tidak digaji selama menjadi Menteri hanya untuk pengembangan Mobil Listrik. Dahlan Iskan turut menggandeng putera bangsa dalam mewujudkan ambisi ini. Selain itu pihaknya juga berharap suatu saat Indonesia bisa menjadikan mobil listrik sebagai Mobil Nasional (Mobnas).
Dalam perkembangannya Dahlan Iskan bersama Ricky Elson sudah menghasilkan beberapa prototipe mobil listrik. Seperti Tuxuci yang pernah mengalami kecelakaan. Disamping juga ada Selo, Gendhis dan beberapa prototipe lain.
Selain itu pengembangan mobil listrik juga sudah dilakukan berbagai kalangan termasuk dari Akademisi, Universitas. Berbagai riset pun sudah menghasilkan beberapa prototipe.
Anehnya berbagai usaha yang dilakukan oleh para putera bangsa ini tak sempat dilirik oleh Kemenristek. Bahkan izinnya pun terkesan sengaja tak dikeluarkan. Beberapa pihak juga menilai, jika Kemenristek sudah ditumpangi kepentingan asing.
Hal itu bisa dilihat dari kebutuhan Impor BBM Indonesia yang semakin hari semakin bertambah. Tidak bisa dipungkiri jika Mobil Listrik ini berhasil maka berapa besar penghematan yang bisa dilakukan. Berapa besar penghematan Impor BBM yang semakin hari semakin mencekik.
" Saya juga tidak tahu mengapa izin untuk mobil listrik ini sangat sulit di kemenristek, atau mungkin ada pihak yang memang menghalangi agar Impor BBM kita semakin besar ", kata Dahlan Iskan saat ditanya mengenai kelangsungan nasib Mobil listrik.
Hal ini seharusnya menjadi catatan pihak terkait. Dan bisa menjadi jalan untuk mengapresiasi Putera Bangsa. Selain itu usaha untuk membasmi Mafia BBM harus terus dilakukan. Agar nantinya Indonesia tak tercekik dikemudian hari.(tho)

0 komentar:
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi RepublikTi. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan